Tugas Kelompok IV
Mata Kuliah : Kapita Selekta
STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MENGANTISIPASI PERKEMBANGAN IPTEK
Disusun Oleh :
HASNIAH 28 19 2046
ISNAWATI 28 19 2033
MUTIA SARI ARIFIN 28 19 2100
RUSTAM 28 19 2059
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
|
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu..
Alhamdulillah, Segala Puji dan Syukur hanya bagi Allah Swt. Atas berkat Rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Salam dan Taslim semoga tercurah kepada Nabiullah Muhammad Saw, yang menjadi contoh tauladan, baik dalam perkataan maupun perbuatan dan sikap yang menuntun manusia untuk berakhlak Mulia.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik senantiasa kami harapkan dari berbagai pihak demi perbaikan makalah ini ke depannya.
Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada kami dalam proses penulisan Makalah ini. Dan sekiranya Makalah kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul khaerat.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.
Makassar, Oktober 2011
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................. 2
1. Pengertian .......................................................................................... 2
2. Menghadapi tantangan dampak iptek modern................................... 3
3. Strategi pembangunan PAI dalam upaya mengantisipasi
perkembangan Iptek ........................................................................... 4
BAB III. KESIMPULAN............................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menyoroti problematika pendidikan di negara kita dewasa ini, jelas bukan persoalan yang sederhana, untuk itu diperlukan data yang akurat. Padahal sangat sulit bagi kita semua untuk memperoleh data yang akurat. Kesalahan data dapat mengakibatkan kesalahan analisis, dan dengan begitu pembicaraan kita menjadi tidak relevan.
Namun demikian, masalah pendidikan bukan masalah yang berdiri sendiri. Pendidikan dapat dinyatakan sebagai “persimpangan jalan” antara perkembangan sosial budaya, termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan bukan sesuatu yang bebas. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Ia dapat memberi tetapi sekaligus ia juga menerima. Ia menghasilkan tetapi juga dihasilkan. Oleh karena itu, di dalam pendidikan ada kecendrungan tidak hanya terbatas untuk menghasilkan prilaku individu, tetapi berangsur berevolusi kearah tujuan sosial.
Tuntutan Agama Islam sejak awal penyebarannya di dunia ini telah mengajak dan mendorong umat manusia agar bekerja keras dan mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Kerja keras inilah yang mendorong ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembangunan PAI ?
2. Bagaimana cara Menghadapi tantangan dampak-dampak Iptek modern ?
3. Bagaimana strategi pembangunan PAI dalam upaya mengantisipasi perkembangan Iptek ?
BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MENGANTISIPASI PERKEMBANGAN IPTEK
1. Pengertian
Strategi menurut bahasa berarti cara berpikir, ilmu, metode dan siasat. Sedangkan menurut istilah strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya manusia untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu.
Strategi pembangunan pendidikan Agama Islam merupakan suatu cara untuk menbangun dan meningkatkan pendidikan Agama Islam berdasarkan dengan tuntunan Agama Islam.
Pendidikan agama Islam sebagai salah satu pendukung utama sistem pendidikan nasional dalam rangka meningkatkan kualitas manusia Indonesia, memberi warna bagi peningkatan iman dan takwa (Imtak) dalam upaya mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dewasa ini. Keseimbangan antara kemajuan iptek dan imtak diharapkan menghasilkan cendekiawan muslim yang memiliki rasa tanggung jawab dunia dan akhirat. Kemajuan iptek yang dilepaskan dari dimensi agama ataupun sebaliknya, berkecendrungan pada apa yang disinyalir oleh Einstein dalam ucapannya yang termasyhur: science without religion is blind, religion without science is lame (ilmu tanpa agama itu buta, sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi lumpuh).
Pendidikan agama Islam mengandung arti yang luas, karena tidak hanya menyangkut pendidikan dalam arti pengetahuan, namun juga pendidikan dalam arti kepribadian. Pendidikan dalam arti pengetahuan tidak akan ada artinya kalau tidak melibatkan pendidikan kepribadian, karena pendidikan agama tidak cukup diukur pada ranah kognetif semata, namun juga melibatkan ranah afektif dan psikomotorik. Pendidikan Agama Islam justru diharapkan mampu merasuk ke dalam penghayatan, sehingga sikap dan tingkah laku sipenganut agama akan sejalan dengan pengetahuan keagamaan yang dimilikinya
2. Menghadapi tantangan dampak-dampak Iptek modern
Pada dasarnya pendidikan mempunyai arti penting bagi manusia dalam mencapai hidupnya sebagai homo education (manusia pendidikan), manusia memerlukan bantuan dan bimbingan untuk dapat mengembangkan potensinya agar dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal serta mengarah pada tujuan hidup yang hendak dicapai. Untuk mencapai semuanya itu diperlukan proses pendidikan, baik yang bersifat formal, informal atau non formal sebagai rangkaian proses pemberdayaan potensi dan kompetensi individu untuk menjadi manusia yang berkualitas yang berlangsung sepanjang hayat. Proses ini dilakukan tudak sekedar untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menggali, menemukan dan menempa potensi yang dimiliki, tapi juga untuk mengembangkannya dengan tanpa menghilangkan karakteristik masing-masing sebagai manusia yang beradab. Sebab manusia yang berkualitas adalah manusia yang dapat menggunakan potensi fisik dan non fisiknya untuk melihat dan merespon lingkungan sosialnya. Semakin banyak manusia yang berkualitas dalam makna dapat melihat persoalan yang objektif dan itu kemudian dijadikan landasan untuk mengatasi persoalan, semakin dapat dipastikan bahwa masyarakat kita berjalan secara beradab.
Namun demikian, munculnya globalisasi juga telah menambah masalah baru bagi dunia pendidikan. Bagaimana tidak, di satu sisi sistem pendidikan yang diterapkan harus berimplikasi pada pemupukan nasionalisme peserta didik. Namun di sisi lain hajat pemenuhan kebutuhan pendidikan global harus ditunaikan, agar para lulusannya dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan masyarakat global. Bahkan dewasa ini, dalam dunia pendidikan berkembang sebuah pemikiran tentang pentingnya merubah paradigma pendidikan, karena pendidikan yang ada sekarang dipandang belum mampu mengantarkan murid menjadi manusia yang sesungguhnya. Pendidikan yang seharusnya diartikulasikan sebagai upaya memanusiakan manusia, justru mengarah pada dehumanisasi (tidak berprikemanusiaan), sehingga manusia seperti kehilangan arah dan tujuan hidup, serta semakin teralienasi dari hakikat kemanusiaannya, karena pendidikan hanya dimaknai tidak lebih hanya sebagai transmisi pengetahuan, maka murid gagal menerapkan pengetahuannya di tingkat praksis kehidupan nyata.
Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mempertahankan pendidikan Islam, apalagi di zaman era globalisasi sekarang ini yang selalu mengombang ambingkan arah dan tujuan manusia dalam kehidupannya. Jika sistem pendidikan tidak berlandaskan pada iman dan ilmu, maka tidak akan mampu merealisasikan kebahagiaan hidup manusia dengan sempurna, karena Islam tampil sebagai suatu bentuk intelektual dan spiritual baru yang merupakan hasil perpaduan antara al-Qur’an dan peradaban-peradaban manusia, sementara ilmu dan iman menjadi proses utamanya dalam pendidikan Islam. Islam sangat berhubungan erat dengan pendidikan. Hubungan antara keduanya bersifat organis fungsional, pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan Islam, dan Islam menjadi kerangka dasar pengembangan pendidikan Islam, serta memberikan sistem nilai untuk mengembangkan berbagai pemikiran tentang pendidikan Islam.
Dengan sistem seperti ini, pendidikan akan mampu merealisasikan ketenangan dan kemantapan jiwa anak didik serta menghormati kepribadian secara individual. Islam sebagai ajaran yang datang dari Allah SWT, sesungguhnya merefleksikan nilai-nilai pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia, sehingga menjadi manusia yang sempurna. Islam sebagai agama yang universal juga telah memberikan pedoman hidup bagi manusia menuju kehidupan bahagia yang pencapaiannya bergantung pada pendidikan, karena pendidikan merupakan kunci penting untuk membuka jalan bagi kehidupan manusia.
3. Strategi pendidikan Agama Islam dalam upaya mengantisipasi Perkembangan Ilmu pengetahuana dan teknologi
a. Motivasi kreativitas anak didik ke arah pengembangan Iptek itu sendiri, di man nilai-nilai islami menjadi sumber acuannya.
b. Mendidik keterampilan memanfaatkan produk Iptek bagi kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umaat Islam pada khususnya.
c. Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuwan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing.
d. Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterprestasikan ajaran agama dari sumr-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.
Sebagaimana firman Allah SWT. berikut ini mengajak ke arah sikap dan ketajaman wawasan tersebut :
تَعْمَلُونَ بِمَا خَبِيرٌ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ وَاتَّقُوا لِغَدٍ قَدَّمَتْ مَا نَفْسٌ وَلْتَنْظُرْ اللَّهَ اتَّقُوا آمَنُوا الَّذِينَ أَيُّهَا يَا
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Pada akhirnya strategi pendidikan Islam dalam mengantisipasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, adalah terletak pada kemampuan menkonfigurasikan sistem nilai islami yang akomodatif terhadap aspirasi umat Islam untuk berpacu dalam kompetisi bidang Iptek disatu pihak dan di lain pihak kemampuan psikologis serta paedagogis yang berdaya kreatif untuk mentransfer Iptek modern itu sendiri.
BAB III
KESIMPULAN
Strategi menurut bahasa berarti cara berpikir, ilmu, metode dan siasat. Sedangkan menurut istilah strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya manusia untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu.
Strategi pembangunan pendidikan Agama Islam merupakan suatu cara untuk menbangun dan meningkatkan pendidikan Agama Islam berdasarkan dengan tuntunan Agama Islam.
Tuntutan Agama Islam sejak awal penyebarannya di dunia ini telah mengajak dan mendorong umat manusia agar bekerja keras dan mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Kerja keras inilah yang mendorong ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Strategi pendidikan Agama Islam dalam upaya mengantisipasi Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
a. Motivasi kreativitas anak didik ke arah pengembangan Iptek itu sendiri, di man nilai-nilai islami menjadi sumber acuannya.
b. Mendidik keterampilan memanfaatkan produk Iptek bagi kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umaat Islam pada khususnya.
c. Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuwan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing.
d. Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterprestasikan ajaran agama dari sumr-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Muzayyin. 2009. Kapita Selekta Pendidikan Islam. PT. Bumi Aksara: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar